Minggu, 10 Mei 2015

Kemungkinan Matahari Terbit Dari Barat Itu Mungkin

“Tidaklah tegak hari kiamat hingga berperang dua kelompok besar kaum manusia… (yang kemudian di dalamnya disebutkan ) hingga terbitnya Matahari dari arah Barat.  Apabila ia telah terbit (dari arah Barat) dan manusia melihatnya, maka berimanlah mereka semua. Pada hari itu tidaklah bermanfaat keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum hari itu atau belum mengusahakan kebaikan di masa imannya” (HR. Bukhari-Muslim)

TENTU kita masih ingat dengan kehebohan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012. Bahkan, Amerika sampai memproduksi film ‘2012’ yang isinya tentu saja tentang hari kiamat. Namun, sampai saat ini kiamat yang diramalkan oleh suku Maya pada tahun 2012, tidak pernah terjadi. Selain heboh ‘Kiamat,’ ternyata tahun 2012 juga menjadi tahun yang diprediksi sebagai tahun perpindahan Kutub Utara ke Selatan. Sudah terbayang bilamana perpindahan kutub itu tentu ada hubungannya dengan salah satu tanda Kiamat, yaitu terbitnya Matahari dari Barat. Rasulullah saw bersabda:

“Aku menghapal dari Rasulullah saw sebuah hadits yang aku tidak lupa setelahnya. Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: ‘Sesungguhnya tanda-tanda (besar hari kiamat) pertama yang akan muncul adalah terbitnya Matahari dari arah Barat.” (HR. Ahmad dan Muslim)

Setelah 14 abad lebih berlalu, sabda Rasulullah ternyata semakin mendekati kenyataan. Menurut logika, jika Kutub Utara berpindah ke Selatan, maka secara hukum Barat dan Timur akan berpindah pula. Secara langsung, perubahan kutub akan otomatis mengubah posisi Barat dan Timur.

Investigasi lanjutan mengenai anomali-anomali 2012 tiba pada verifikasi ilmiah yang paling menggetarkan. NASA memprediksi bahwa dalam beberapa tahun ke depan ada kemungkinan terjadi perubahan Kutub Magnet Bumi yang merupakan siklus ribuan tahun dari planet dan bintang.

Meski sulit dipercaya, sebagai contoh NASA mengatakan bahwa pada tahun 2001, Matahari telah mengalami perubahan kutub tersebut. Namun karena massa Matahari relatif tetap dan kita tidak tinggal disana maka manusia tidak merasakan perubahan ini.

Seperti kita ketahui bumi dapat diibaratkan sebutir telur dimana kulit telur adalah daratan dan lautan tempat kita berpijak, dan cairan telur adalah material vulkanis logam cair dan inti bumi adalah kuning telur yang merupakan logam padat bersuhu tinggi.

Dan inti bumi inilah yang memiliki medan magnet yang keluar dari Kutub Utara menuju Kutub Selatan yang dikenal dengan Sabuk Van Hallen. Medan magnet ini melindungi bumi dari sinar kosmis Matahari yang memungkinkan kehidupan berjalan dengan normal.

Dalam beberapa dekade terakhir, NASA menyatakan bahwa Kutub Utara telah bergeser dalam derajat yang signifikan, dan tidak ada yang bisa memastikan kapan terjadi pergeseran total Kutub Utara menjadi Kutub Selatan ini. Bisa dalam hitungan tahun, atau masih ratusan tahun lagi.

Bukan berarti bumi yang berputar balik, tapi karena inti bumi dan kerak bumi diisi oleh cairan, posisi inti dan keraklah yang sebenarnya berputar (Seperti kuning telur berputar didalam telur yang sedang diam).

Jadi apakah efeknya terhadap kehidupan di dunia ini? Satu hal yang bisa dipastikan adalah jarum kompas kita tidak akan lagi menunjuk ke arah Utara namun mengikuti kutub magnet Utara yang sudah pindah di Selatan.

Cuma jarum kompas berubah arah? Mungkin saja. Skenario terburuknya malah kemungkinan terjadi sedikit gangguan magnetik yang bisa merusak peralatan elektronik, satelit, pembangkit listrik atau piranti teknologi lainnya.

Jadi benarkah kita tidak perlu khawatir? Coba dipikirkan lagi, apabila kutub magnetik Utara bumi ada di Selatan, darimanakah Matahari kita akan terbit? [sm/islampos/berbagaisumber]